Rabu, 06 Oktober 2010

KEZALIMAN MERUNTUHKAN BANGSA

Dalam sebuah hadist Qudsi yang diriwayat-kan oleh Imam Muslim dalam shahihnya, bahwa Allah berfirman:  “Wahai hamba-hambaku sesungguhnya Aku mengharamkan atas diriKu untuk berbuat zhalim (kepada hamba-hambaKu) dan Aku mengharamkannya pula atas kamu sekalian, maka janganlah kamu sekalian saling menzhalimi satu dengan yang lain.”

Apa itu sebenarnya zalim ? Arti sempit zalim ialah berbuat tidak adil. Namun, kata zalim biasa digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan,
suka melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta benda, ketidak adilan dan banyak lagi pengertian yang dapat diambil dari sifat zalim tersebut, yang mana pada dasarnya sifat ini merupakan sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan akhlak dan fitrah manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.
Kezaliman dibagi menjadi 2 kategori, menzalimi diri sendiri (dosa dan maksiat) dan orang lain (menyia-nyiakan atau tidak menunaikan hak orang lain yang wajib ditunaikan)
Ketahuilah bahwa kedholiman sesudahannya adalah kengerian, dimana pelakunya diancam dengan neraka dan kehancuran rumah serta negeri yang di tinggalinya. Seandainya gunung yang menjulang berbuat kedholiman kepada gunung yang lain niscaya gunung yang dholim akan di hancurkan. Oleh karenanya, tidaklah Allah mengharomkan sesuatu seperti haromnya kedholiman, dan tidaklah mengancam seorang seperti ancamanNya terhadap orang-orang dholim. Allah SWT berfirman dalam surat Hud ayat 102, :
dan Begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras.
Sangat jelas, bahwa dalam ayat ini Allah menegaskan akan memberikan hukuman bagi penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim berupa azab-Nya yang sangat pedih dan keras. Allah menegaskan lagi hukuman kepada orang yang berbuat zalim pada surat Al kahfi ayat 29, yang artinya “Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang dholim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”
Sungguh, zalim ialah suatu perbuatan yang sangat dibenci Allah.
 
Saat ini, kita bisa menilai sendiri bagaimana jalannya sistem pemerintahan di Indonesia. Sistem yang ada sudah sangat bagus untuk menghancurkan Negara ini, selalu saja ada oknum yang menyalahgunakan hak dan kewenangannya ataupun jabatannya untuk berbuat sesuka hati mereka.  

وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dholim.”(QS. Al Baqarah: 258)

Ya, karena mereka tidak diberi petunjuk oleh Allah, mereka merasa bahwa yang dilakukannya benar, namun kenyataanya berbeda. Yang mereka lakukan itu menyengsarakan kaum-kaum tertentu, mereka menzalimi kaum-kaum tersebut. Beberapa tahun terakhir ini sepertinya yang berkembang pesat di Indonesia ialah hal-hal yang buruk, bukan hal-hal yang baik. Yang perlu diperbaiki dari negara ini adalah sistem, untuk itu, kita harus keluar dulu dari sistem yang telah ada. Kita ubah pola pikir kita, lalu mulai memperbaiki sistem yang rusak tadi dari luar, bukan malah dari dalam
Mari sejenak kita lihat dan renungkan, kezaliman yang ada di depan mata kita.  Baik di depan mata telanjang kita maupun yang kita lihat di depan TV.  Laksana hidangan sehari-hari berbagai kezaliman ditayangkan berbagai stasiun TV secara massif. Mulai dari terror bom gas elpiji 3kg, teror opini pembubaran ormas Islam, penangkapan KH. Abu Bakar Ba’asyir di Banjar, Ciamis,  Jawa Barat sepulang safari dakwah yang diwarnai pemecahan kaca mobilnya, perampokan bank-bank besar secara besar-besaran dengan senjata api, penyergapan Densus 88 yang dengan angkuhnya menembak mati dan menginjak-injak tersangka teroris saat orang tersebut sedang menunaikan shalat, bentrok antar warga, bentrok antar mahasiswa, hingga bentrok  antar geng yang terjadi di Jakarta kemarin.  Belum lagi masalah carut marut hokum, politik, dan ekonomi yang melanda negeri ini. Naudzubillah.  
Selama pemerintah dan aparat keamanan di negeri ini berkiblat kepada AS, maka kezaliman kepada rakyat yang mayoritas muslim ini bisa dipastikan tak akan surut.  Pihak-pihak yang berkompeten di negeri ini seperti Partai, Ormas, Ulama, tidak boleh diam.  Justru mereka harus proaktiv menghentikan kezaliman itu. Seperti yang dikemukakan Allah dalam surat Hud ayat 13 
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka,…” 
Pembaca sekalian, tidaklah suatu negara lenyap, kekuasaan runtuh, penguasa dipecat, dan gelombang masa untuk meruntuhkan kekuasaan kecuali buah dari kekejaman, kedholiman, merendahkan terhadap orang-orang lemah dan penyandaran tanggung jawab kepada selain ahlinya. Maka dari itu, marilah mulai dari diri kita pribadi, hindarilah perbuatan zalim dan merendahkan orang lain. Mulailah bersifat adil dalam perbuatan apapun yang kita lakukan. Semoga Allah membukakan hati para penguasa di negeri ini dan selalu melindungi negeri ini, amin !

0 komentar:

Posting Komentar